SumPeMas

Sumpah Pemuda dan Pariwisata Banyumas

Rabu, 25 September 2013

Menikmati Keindahan Air Terjun Curug Cipendok

Curug Cipendok adalah air terjun dengan ketinggian 92 meter yang terletak di lereng Gunung Slamet. Curug Cipendok mempunyai daya tarik tersendiri, karena lingkungan masih betul-betul alami. Kesunyian juga masih sangat terasa, sebab belum banyak pelancong yang datang menikmati keindahan alamnya. Hawa di sekitarnya sejuk dan sepanjang jalan menuju ke sana terdapat area perkebunan. Di sekitar wilayahnya terdapat bumi perkemahan dan sebuah telaga yang bernama Telaga Pucung.
Menikmati Keindahan Air Terjun Curug Cipendok
Menikmati indahnya Curug Cipendok

Curug Cipendok terletak di Desa Karangtengah, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas. Lokasi air terjun ini cukup mudah untuk dicapai. Jalan menuju lokasi sudah diaspal semua. Sampai lokasi parkir, kemudian harus berjalan menuju lokasi air terjun. Di jalan menuju lokasi, banyak warung yang menjajakan Mendoan, susu murni yang bisa ditemukan di warung-warung rumah penduduk. Perkebunan tomat, cabai dan seledri cukup menarik dinimati dalam perjalanan menuju lokasi. Belum lagi sungai-sungai kecil denga air jernih mengalir, bisa mengundang untuk turun sejenak merasakan sejuk dan jernihnya air pegunungan. Bila hari besar seperti libur lebaran, lokasi ini cukup ramai dikunjungi setiap tahunnya.

Air terjun yang dengan tinggi sekitar 92 meter ini, memiliki daya tarik tersendiri bagi para pengunjung, karena lingkungannya yang masih sangat asri dan benar-benar alami. Suasana di sekitar air terjun sangat pas untuk bersantai dan menghilangkan stres.
Indahnya air terjun curug cipendok
Indahnya air terjun curug cipendok


Selain panorama air terjunnya yang begitu megah dan mempesona, sepanjang jalan menuju lokasi ini juga memberikan pengalaman yang menyenangkan karena melewati hutan dan perkebunan. Sehingga meskipun berjalan kaki cukup jauh, badan tidak kan terasa capek.

Untuk fasilitas pendukung di lokasi air terjun sudah lumayan bagus. Tersedia tempat parkir, tempat istirahat, arena bermain anak-anak seperti ayunan dan kamar mandi. Di lokasi curug ini terdapat menara pandang yang dapat digunakan untuk melihat pemandangan kota Purwokerto apabila cuaca sedang cerah. Juga sepanjang jalan menuju lokasi, banyak warung yang menjajakan mendoan, susu murni dan makanan kecil.

Untuk menuju lokasi air terjun tidak terlalu sulit. Dari kota Purwokerto bisa melewati Jalan Jend. Sudirman ke arah alun-alun. Kemudian lurus menuju ke jalan raya Losari, jaraknya sekitar 7 km dari Purwokerto. Selanjutnya akan ditemui petunjuk jalan masuk ke curug yang keberadaannya di sebelah kiri jalan raya.
Petunjuk jalan menuju Curug Cipendok
Petunjuk jalan menuju Curug Cipendok


Sampai pintu gerbang, perjalanan dilanjutkan sejauh 1 kilometer menuju tempat parkir. Dari area parkir, pengunjung harus berjalan kaki sejauh 500 meter untuk sampai di lokasi air terjun yang biasa ditempuh selama 15-20 menit. Untuk tiket masuknya sendiri Rp 6 ribu per orang. Tertarik untuk menikmati Keindahan Air Terjun Curug Cipendok?.

Dikutip dari Wikipedia, dengan perubahan.

Memaknai Sejarah Sumpah Pemuda

Sumpah Pemuda adalah bukti otentik bahwa tanggal 28 Oktober 1928 bangsa Indonesia dilahirkan. Oleh karena itu sudah seharusnya segenap rakyat Indonesia memperingati momentum 28 Oktober sebagai hari lahirnya bangsa Indonesia. Proses kelahiran Bangsa Indonesia ini merupakan buah dari perjuangan rakyat yang selama ratusan tahun tertindas dibawah kekuasaan kaum kolonialis pada saat itu, kondisi ketertindasan inilah yang kemudian mendorong para pemuda pada saat itu untuk membulatkan tekad demi mengangkat harkat dan martabat hidup orang Indonesia asli, tekad inilah yang menjadi komitmen perjuangan rakyat Indonesia hingga berhasil mencapai kemerdekaannya 17 tahun kemudian yaitu pada 17 Agustus 1945.
Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928
Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928

Rumusan Kongres
Rumusan Kongres Sumpah Pemuda ditulis Moehammad Yamin pada secarik kertas yang disodorkan kepada Soegondo ketika Mr. Sunario tengah berpidato pada sesi terakhir kongres (sebagai utusan kepanduan) sambil berbisik kepada Soegondo: Ik heb een eleganter formulering voor de resolutie (Saya mempunyai suatu formulasi yang lebih elegan untuk keputusan Kongres ini), yang kemudian Soegondo membubuhi paraf setuju pada secarik kertas tersebut, kemudian diteruskan kepada yang lain untuk paraf setuju juga. Sumpah tersebut awalnya dibacakan oleh Soegondo dan kemudian dijelaskan panjang-lebar oleh Yamin.
Peserta Kongres Pemuda
Peserta Kongres Pemuda

Panitia Kongres
Dalam upaya mempersatu wadah organisasi pemuda dalam satu wadah telah dimulai sejak Kongres Pemuda Pertama 1926. Oleh sebab itu, tanggal 20 Februari 1927 telah diadakan pertemuan, namun pertemuan ini belum mencapai hasil yang final.
Kemudian pada 3 Mei 1928 diadakan pertemuan lagi, dan dilanjutkan pada 12 Agustus 1928. Pada pertemuan terakhir ini dihadiri semua organisasi pemuda dan diputuskan untuk mengadakan Kongres pada bulan Oktober 1928, dengan susunan panitia dengan setiap jabatan dibagi kepada satu organisasi pemuda (tidak ada organisasi yang rangkap jabatan) sebagai berikut:

Ketua : Sugondo Djojopuspito (PPPI)
Wakil Ketua : R.M. Joko Marsaid (Jong Java)
Sekretaris   : Muhammad Yamin (Jong Soematranen Bond)
Bendahara : Amir Sjarifudin (Jong Bataks Bond)
Pembantu I : Johan Mohammad Cai (Jong Islamieten Bond)
Pembantu II : R. Katjasoengkana (Pemoeda Indonesia)
Pembantu III : R.C.I. Sendoek (Jong Celebes)
Pembantu IV : Johannes Leimena (Jong Ambon)
Pembantu V : Mohammad Rochjani Su'ud (Pemoeda Kaoem Betawi)

Ikrar sumpah pemuda berbunyi :
Ikrar sumpah pemuda
Ikrar sumpah pemuda

Itulah teks Sumpah Pemuda, yang untuk pertama kalinya diikrarkan di Jakarta pada 28 Oktober 1928. Hari bersejarah bagi bangsa Indonesia dalam membangun landasan utama gerakan kebangkitan nasional. Sekaligus perekat yang mempersatukan anak bangsa dari berbagai suku dan agama. Itu adalah sedikit mengenai Sejarah Sumpah Pemuda.

Ikrar yang dicetuskan oleh pemuda-pemuda yang berasal dari beragam suku dan daerah yang ada di Indonesia itu mengandung makna dan semangat persatuan yang kemudian menentukan arah perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaan dari cengkeraman kolonialisme/imperialisme. Persatuan dan kesatuan menjadikan kekuatan yang ampuh untuk bersama berjuang mengusir penjajah.

Semangat Sumpah Pemuda mencapai klimaksnya pada 17 Agustus 1945 ketika Soekarno-Hatta atas nama bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Sejak itu, Indonesia yang terdiri atas berbagai etnis, agama, dan golongan menjadi bangsa yang merdeka dan bersatu.
Sumpah Pemuda Versi Modern
Sumpah Pemuda Versi Modern

Kini, bagaimana setelah 68 tahun Indonesia merdeka dan hampir 85 tahun Sumpah Pemuda diikrarkan? Ternyata kita belum sepenuhnya merdeka dari pertikaian internal antarsesama anak bangsa. Semangat Sumpah Pemuda belum sepenuhnya merasuk ke dalam jiwa setiap pemuda Indonesia.

Semoga kita bisa memahami makna arti sumpah pemuda ini dengan baik dan memahami bahwasannya perjuangan pemuda kala merebutkan dan memperjuangkan kemerdekaan tak bisa dipandang sebelah mata. Hari ini hari sumpah pemuda ke 84 dan semoga para pemuda bisa belajar akan sejarah sumpah pemuda dengan baik dan mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dalam berbangsa dan bernegara.
Apakah kita sudah benar-benar memaknai sejarah sumpah pemuda?

Dikutip dari Wikipedia, dengan perubahan.

Mandi Belerang di Pancuran Pitu Baturaden

Mandi Belerang di Pancuran Pitu Baturaden

Papan Tanda Pancuran Pitu Baturaden
Papan Tanda Pancuran Pitu Baturaden
Pancuran Pitu terletak di bukit Gunung  Slamet, sekitar 5km dari pertigaan jalan Baturaden ke arah kanan. Jalan yang berkelok dan tikungan tajam membuat Pancuran Pitu susah untuk “didaki” dengan kendaraan biasa. Namun mudah untuk diakses dengan jalan kaki dari parkir pintu masuk. Di area Pancuran Pitu terdapat eksotisme alam yang lain seperti Goa Selirang dan Telaga Sunyi. Kondisi jalan yang menukik dan beraspal keras dirasakan oleh wisatawan yang hendak menuju Pancuran Pitu, namun itu tidak menyurutkan untuk tetap mendaki melewati jalan-jalan sempit Gunung Slamet. Untuk wisatawan yang berjalan kaki bisa melewati jalan setapak langsung menuju pintu masuk atau parkir atas Pancuran Pitu dan melanjutkan menuruni tangga demi tangga menuju Pancuran Pitu.

Sumber Air Panas Pancuran 7
Sumber Air Panas Pancuran 7
Pancuran Pitu berasal dari bahasa Jawa, pancuran berarti air terjun (water fall) dan pitu berarti tujuh. Jadi Pancuran Pitu artinya sebuah air terjun yang berjumlah tujuh. Mengingat ini adalah sebuah eksotisme alam, bukan berarti obyek wisata Pancuran Pitu Baturaden memiliki grojogan yang tinggi. Pancuran Pitu memiliki tinggi air jatuh sekitar 1 meter, yang menarik dari Pancuran Pitu adalah tujuh buah lengkungan air terjun yang tercipta akibat aliran air panas (belerang) secara terus menerus. Air yang mengalir nampak mengeluarkan uap panas dan bebatuan yang dilewatinya berubah menjadi berwarna merah kecoklatan.

Menelusuri kearah mana air panas tersebut mengalir, para wisatawan akan menemukan pemandangan yang belum pernah dilihat ditempat manapun sebelumnya. Sebuah tebing berwarna coklat muda diselingi warna hijau tampak mengepulkan asap. Seluruh bagian tebing tersebut dialiri air panas yang mengalir secara perlahan kebagian bawah tebing, sehingga tampak seperti batu ber-uap. Kombinasi warna yang menarik dan sangat indah sekali untuk dinikmati, suatu hal yang membuktikan bahwa warna natural memang selalu serasi dan "enak" dilihat mata.
Kombinasi Warna Indah Pancuran Pitu Baturaden
Kombinasi Warna Indah Pancuran Pitu Baturaden
Eksotisme utama yang disajikan di Pancuran Pitu selain alamnya yang sejuk, juga karena air panas belerang yang konon secara ilmiah mampu mengobati berbagai macam penyakit kulit mulai dari gatal-gatal hingga panu. Bahkan banyak wisatawan yang sengaja datang untuk melakukan terapi kesehatan air panas belerang setiap bulan. Masyarakat percaya bahwa belerang yang berasal dari Pancuran Pitu dapat mengurangi penyakit kulit yang sedang diderita. Juga memberikan efek pijatan refleksi pada bagian tubuh yang disiram dengan air belerang dari Pancuran Pitu. Kalaupun hanya untuk berendam kaki di air panas atau menyiram bagian kepala, cukup dengan menguyur di depan Pancuran Pitu. Namun bagi yang hendak mandi air panas belerang, wisatawan bisa mandi di kolam-kolam kamar mandi tertutup di sebelah Pancuran Pitu. Enak bukan?
Suasana Mandi Belerang
Suasana Mandi Belerang di Pancuran Pitu Baturaden

Lalu, berapa harga tiket menuju Pancuran Pitu Baturaden?
Harga tiket masuk (tiket terusan), pengunjung hanya dikenakan biaya sekitar Rp 15.000,- untuk menjelajah di Pancuran Pitu, Goa Selirang, Telaga Sunyi dan Pancuran Tiga. Atau kalau hanya ingin secara sendiri-sendiri, pengunjung bisa membeli tiket hanya untuk di Pancuran Pitu dan Goa Selirang seharga Rp 5.000,00. Cukup terjangkau bukan? 
Lapar dan haus ketika menuju Pancuran Pitu Baturaden? Tak jadi masalah karena di sekitar area wisata alam air panas tersebut banyak berjajar warung-warung makan yang menyediakan aneka makanan dan minuman dengan harga terjangkau.